Saya selalu suka melihat lukisan karya Edward Hopper (1882-1967), pelukis dari New York yang eksibisinya sedang berlangsung di Paris.
Diluar komposisinya yang sangat sinematik, saya selalu suka bagaimana Hopper melukiskan kekosongan. Bagaimana ia melukiskan keseharian, bagaimana ia melukiskan sinar yang masuk ke kamarnya, melukis jalanan kosong, melukis orang menunggu, dan melukis harapan…
Bagi saya Hopper adalah seorang pengamat. Semua lukisannya seperti pemandangan dari jendela kamarnya…
Dan, somehow, lukisan Hopper mengingatkan saya pada Jakarta. Mengingatkan saya kepada hal yang selalu bilang pada suami saya; “kalau suatu saat saya membuat layar lebar di Jakarta, it will be the slowest movie I will ever made…..”
/kandi